Beranda Kebijakan Privasi Tentang Kami Kontak Kami

Jumat, 22 Juni 2012

Mengintip pertanian modern taiwan

Hamparan sawah seluas satu hektar, hanya memerlukan waktu tiga jam dalam menanam padi, jika menggunakan mesin tanam padi seperti yang ada di Taiwan. Dengan pola tanam tersebut tentu dapat menghemat tenaga kerja, waktu serta yang menggiurkan adalah hasil panen yang memuaskan.Per hektar mampu menghasilkan 12 ton gabah.

Sistem pertanian modern di Taiwan, agaknya menjadi daya tarik bagi Kepala KDEI Taipei.Sehingga walau harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam antara Taipei Changhua, bapak dua putra ini tetap semangat mengikuti arahan dari konsultan teknik Chang Kuo-An saat mengunjungi para petani Taiwan beberapa waktu lalu.

MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH

petani membajak untuk menyuburkan tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang apabila ditanami dapat menghasilkan panen yang tinggi sepanjang tahun. Jadi apabila tanah tersebut dapat menghasilkan panen yang tinggi tetapi hanya dapat ditanami satu kali saja selama satu tahun (misalnya karena tidak ada air) maka tidak dapat dikategorikan sebagai tanah yang subur.
Oleh karena itu definisi kesuburan tanah dibedakan lagi menjadi dua yaitu kesuburan tanah aktual, yaitu kesuburan tanah hakiki (aseli/alamiah) dan kesuburan tanah potensial, yaitu kesuburan tanah maksimum yang dapat diperoleh dengan intervensi teknologi yang mengoptimumkan semua faktor, misalnya dengan memasang instalasi pengairan untilk lahan yang tidak tersedia air secara terus menerus atau yang lainnya.

BAGAIMANA MEMBIAKKAN NPS?

nematoda-perbanyakan
Kemampuan NPS (Nematoda Patogen Serangga) untuk memperbanyak diri sendiri merupakan nilai lebih bila dibandingkan pestisida kimia lainnya. Petani sangat diringankan karenanya. Jadi tidak perlu selalu membeli pestisida kimia.
Sifat nematoda yang dapat bertahan hidup cukup lama meski tanpa makanan, memungkinkan mereka tetap bertahan di lahan pada saat tidak ada tanaman dan serangga sasaran. Mereka akan aktif kembali pada saat lahan kembali ditanamai dan menemukan serangga sasaran.

CARA MUDAH HINDARI PESTISIDA DAN RACUN DALAM MAKANAN


hindari-racun-makanan
Untuk saat-saat ini ada banyak makanan yang kita konsumsi mengandung pestisida. Tentu saja, tak satupun dari kita yang mengharapkan pestisida masuk ke dalam sistem tubuh kita. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari makanan yang mengandung pestisida. Simak beberapa tips kami berikut ini.
  1. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memastikan memilih bahan makanan bebas racun dan non pestisida, yakni dengan membeli bahan organik. Sekarang banyak tersedia bahan makanan organik mulai dari daging, susu, telur, semua produk hewani yang dihasilkan tanpa makanan ternak buatan dan proses yang tidak alami. Begitu juga dengan sayur dan buah organik, yang diproduksi tanpa pestisida.

BAGAIMANA MEMBUAT PESTISIDA NABATI


Dr. Ir. H. Samsudin, MSi
produk_pastiUntuk membuat pestisida nabati (pesnab) diperlukan bahan-bahan berupa bagian dari tumbuhan tertentu, misalnya daun, biji, buah, akar dan lainnya.Bahan-bahan tersebut diolah menjadi berbagai macam bentuk, antara lain : cairan berupa ekstrak dan minyak, serta bentuk padat (tepung dan abu). Contoh bentuk-bentuk hasil pengolahan pestisida nabati antara lain sebagai berikut :
  • Bahan mentah yang berbentuk tepung (tepung nimba, tepung kunyit, tepung jahe).
  • Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. (minyak nimba, minyak krisan, minyak cengkeh, dll).

Sabtu, 16 Juni 2012

Bertanam di Lahan Sempit


PRAKTIS DENGAN POT & TANAMAN GANTUNG
Mengapa harus risau jika halaman rumah tak luas. Manfaatkan saja pot-pot berisi tanaman gantung. Asal pemilihan tanamannya tepat, pot gantung sanggup mengubah lahan sempit menjadi cantik dan asri.
Idealnya, setiap rumah harus disertai dengan halaman yang cukup luas untuk ditanami aneka tanaman. Tetapi seringkali halaman luas tinggal menjadi impian belaka. Terbatasnya kemampuan membuat kita tak sanggup menyediakan halaman luas yang diidam-idamkan.

Mengendalikan Ulat Grayak pada tanaman padi sawah


Ulat grayak dikenal dengan nama latin Leucania spp dan Spodoptera spp.
Ulat “Grayak” sangat ditakuti oleh petani karena setiap musim panen hama ini selalu ada. Ulat “grayak” ini menyerang tanaman padi pada semua stadia. Serangan terjadi pada malam hari dan siang harinya, larva ulat “grayak” bersembunyi pada pangkal tanaman, dalam tanah atau di tempat-tempat yang tersembunyi.
Seranga ulat ini memakan helai-helai daun dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun.

PENYAKIT BUSUK LEHER PADA TANAMAN PADI (Pyricularia oryzae)


Penyakit ini juga penting karena tanaman padi yang terserang penyakit ini bisa tidak berproduksi sama sekali. Hal ini disebabkan terputusnya aliran makanan ke malai sehingga bulir menjadi hampa seperti terserang penggerek batang.Penyakit busuk leher pada tanaman padi disebabkan oleh Pyricularia oryzae . Pyricularia oryzaeselain menyebabkan penyakit blas/ bercak belah ketupat ternyata juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.

Beberapa jenis Agens hayati yang diketahui efektif untuk mengendalikan OPT


Rendahnya produktivitas tanaman terutama Perkebunan rakyat antara lain disebabkan oleh petani yang belum memperhatikan budidaya tanaman, agroekosistem dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu ( PHT) pada areal kebunnya, sehingga kerugian hasil akibat serangan OPT terutama hama dan penyakit tanaman cukup besar.
Penggunaan Pestisida sintetis yang kurang bijaksana  dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) masih banyak digunakan oleh petani perkebunan, hal ini mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang kurang menguntungkan, diantaranya timbul resistensi OPT terhadap Pestisida sintetis, residu pestisida, mengakibatkan pencemaran lingkungan  dan lain-lain.  Oleh karena itu sangatlah bijaksana  apabila dalam pengendalian OPT dilakukan dengan menggunakan Musuh alami / Agens hayati.

Peranan Agen Hayati Dalam Mengendalikan Hama Dan Penyakit Tanaman

Ketergantungan kita terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) apalagi bahan yang bersifat sebagai racun (insektisida, fungisida,Herbisida, dsb) harus segera kita kurangi secara perlahan . Kita harus menggali bahan-bahan disekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti bahan-bahan kimia tersebut. Pada penggunaan bahan-bahan kimia dan pestisida memeliki banyak dampak negatif akibat penggunaan secara berlebihan. Seperti: Resurgensi hama, Resistensi hama, Matinya musuh alami, Pencemaran terhadap manusia,lingkungan dan tanaman, serta Tertingalnya residu pestisida pada produk pertanian. Sudah saatnya kita kembali ke alam. Banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita.