Rendahnya produktivitas tanaman terutama Perkebunan rakyat antara lain disebabkan oleh petani yang belum memperhatikan budidaya tanaman, agroekosistem dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu ( PHT) pada areal kebunnya, sehingga kerugian hasil akibat serangan OPT terutama hama dan penyakit tanaman cukup besar.
Penggunaan Pestisida sintetis yang kurang bijaksana dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) masih banyak digunakan oleh petani perkebunan, hal ini mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang kurang menguntungkan, diantaranya timbul resistensi OPT terhadap Pestisida sintetis, residu pestisida, mengakibatkan pencemaran lingkungan dan lain-lain. Oleh karena itu sangatlah bijaksana apabila dalam pengendalian OPT dilakukan dengan menggunakan Musuh alami / Agens hayati.
Beberapa jenis Agens hayati yang diketahui efektif untuk mengendalikan OPT perkebunan dan mudah pengembangannya adalah :
- Jamur Beauveria bassiana untuk mengendalikan penggerek buah kopi ( Hypotenemus hampei) pada tanaman Kopi, Helopeltis sp pada tanaman Teh dan Kakao, Empoasca sp pada tanaman teh.
- Jamur Spicaria sp untuk mengendalikan Helopeltis sp pada tanaman Teh dan Kakao serta ulat.
- Jamur Trichoderma sp. untuk mengendalikan Fusarium oxysporum (penyebab penyakit busuk batang pada tanaman Vanili), Phytophtora sp (penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman Lada) dan Rigidoporus lignosus ( penyebab penyakit Jamur akar putih pada tanaman Karet).
- Jamur Metarrhizium anisopliae untuk mengendalikan Oryctes rhinoceros pada tanaman Kelapa dan lain-lain.
- Jamur Arthrobotrys sp untuk mengendalikan Nematoda.
6. Jamur Verticillium sp untuk mengendalikan penyakit bercak daun ( Hemiliea vastratrix ) pada tanaman kopi dan cacar daun teh ( Exobasidium vexans)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar