Kerugian yang timbul akibat Xanthomonas adalah kualitas gabah hasil panen yang rendah, hal ini terlihat pada saat penggilingan beras yang dihasilkan benyak pecahnya. Penyakit ini awalnya ditandai dengan serangan di ujung daun yang menyebabkan hawar di bagian tersebut. Pada serangan lanjut, gejala hawar meluas ke daerah pinggir daun. Sementara tulang daun tetap berwarna hijau.
Turunnya hasil terutama dikarenakan kerusakan pada daun yang menyebabkan fotosintesis berkurang atau bahkan berhenti. Pada malai, pengisian akan sangat terganggu sehingga biji bernas hanya dihasilkan pada ujung malai sementara semakin mendekat ke pangkal akan hampa. Berikut adalah gambar gejala serangan OPTXanthomonas Oryzae :
Pada gambar terlihat bahwa malai masih terlihat hijau sementara daun sudah mengering.
Untuk pengendalian penyakit ini banyak cara yang bisa dipakai antara lain :
1. Pemilihan Varietas tahan. Misalnya Cibogo, Mekongga, Walanai atau tergantung rekomendasi dinas terkait setempat.
2. Penggunaan pupuk berimbang.
3. Kurangi penggunaan pupuk UREA.
4. Penggunaan agensia hayati bakteri Coryne bacterium.
Coryne bacterium
Coryne bacterium adalah bakteri antagonis yang khusus diaplikasikan untuk mengendalikan serangan Xanthomonas. Selain itu juga bisa diaplikasikan untuk mengendalikan Downy mildew dan Powdery mildew.
Bakteri ini tidak dijual dengan bebas, namun bisa diperoleh di
1. Laboratorium pertanian milik pamerintah
2. Laboratorium milik Universitas.
3. BPAH (Badan Pengembangan Agensia Hayati).
Baca juga artikel terkait :
Baca juga artikel terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar