Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp) merupakan salah satu penyakit utama yang biasa menyerang tanaman cabai. Gejala serangan penyakit ini membuat buah busuk. Penyakit dapat menginfeksi buah matang maupun buah muda.
Gejala awal serangan awal antraknosa berupa bercak kecil seperti tersiram air, luka ini berkembang dengan cepat sampai ada yang bergaris tengah 3-4 cm. Perluasan bercak yang maksimal membentuk lekukan dengan warna merah tua coklat muda, dengan berbagai bentuk konsentrik dari jaringan stromatik cendawan yang berwarna gelap.
Untuk mengendalikan penyakit Antraknosa, dapat dilakukan dengan:
• Pemantauan berkala
• Bila terdapat daun/buah tanaman sakit, bagian tanaman yang sakit dimusnahkan.
• Pertanaman disemprot dengan fungisida seperti Antrakol dengan dosis sesuai anjuran.
Busuk Batang dan Busuk Daun
Gejala serangan penyakit busuk batang dan busuk daun dicirikan oleh:
· Infeksi pertama terjadi pada titik tumbuh, bunga dan pucuk daun, kemudian menyebar ke bagian bawah tanaman.
· Pucuk daun berubah warna dari hijau muda menjadi warna coklat, lalu hitam dan akhirnya membusuk.
· Busuk ini merata menuju ke bagian bawah tanaman dan menyerang kuncup bunga yang lain, sehingga seluruh bagian atas tanaman terkulai.
· Batang yang terserang menjadi busuk kering, kulitnya mudah terkelupas, akhirnya tanaman mati.
· Dalam kondisi kelembaban tinggi terbentuk bulu-bulu berwarna hitam yang muncul dari jaringan yang terinfeksi cendawan.
Untuk mengendalikan penyakit busuk batang dan busuk daun dapat dilakukan dengan:
· Sanitasi lapangan dengan cara memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan gulma yang bersifat inang
· Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang, seperti dari padi-padian dan palawija
· Pengendalian serangga inang yang dapat menularkan dari satu tanaman ke tanaman lain
· Mengatur waktu tanam yaitu dengan tidak menanam cabai merah pada musim hujan dengan curah hujan tinggi.
· Mengurangi kerapatan tanaman dengan cara mengatur jarak tanam
· Memperbaiki drainase lahan.
· Menggunakan fungisida yang cocok untuk cendawan antara lain fungisida sistemik Acelalamine, Dimethomorp, Propamocarb, Oxadisil, dan pemakaian fungisida kontak Klorotalonil.
· Pemberian fungisida dilakukan secara bergilir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar