Isu timbulnya serangan serangga Paederus fuscipes yang biasa disebut dengan nama Tom cat merebak beberapa hari terakhir ini. Serangan Tom Cat ini muncul dengan jumlah besar di Surabaya dan sudah mulai merembes ke beberapa daerahnya. Media bahkan memblow up serangan Tom Cat dengan berlebihan, tak salah jika masyarakat agak takut. Padahal Tom Cat ini sebenarnya serangga yang bermanfaat bagi petani karena perananya sebagai predatorbagi hama padi terutama wereng.
Berkaitan dengan itu Kementrian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian memberikan rilis kepada masyarakat perihal Tom Cat yang sebenarnya serangga yang bermanfaat ini. Berikut rilis dari Kementrian Pertanian sebagai kami kutip melalui website resmi Kementrian Pertanian di http://www.deptan.go.id.
Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap hati-hati agar tidak terkena oleh racun yang dikeluarkan kumbang kecil yang sering disebut Tom Cat. Tom Cat ini mempunyai cairan yang mengandung toksin/racun Piderin untuk melindungi diri. Bila kita dihinggapi Tom Cat, tidak usah panik dan usahakan jangan ditepuk tetapi usirlah dengan cara meniup atau menghalaunya. Bila ternyata Tom Cat sudah terlanjur ditepuk, segeralah dicuci dengan air sabun agar dampak dari cairan yang mengandung racun tersebut dapat diminimalisir. Binatang sejenis kumbang ini sudah ada di sekitar kita sejak lama (bukan serangga baru) dan tidak mematikan.
Tom Cat yang mempunyai nama latin Paederus fuscipes ini berbentuk kumbang kecil termasuk Ordo Coleoptera. Menyukai hidup pada daun-daun yang lapuk. Kumbang kecil ini tidak menggigit atau menyengat, namun apabila diganggu akan mengeluarkan racun yang disebut pederin yang menimbulkan iritasi serius pada kulit, sehingga kulit terlihat seperti terbakar dan berlangusng sekitar satu minggu bahkan lebih.
Dalam penjelasannya Dr. Haryono yang didampingi para peneliti bidang Entomologi Badan Litbang Pertanian mengatakan, sebenarnya kumbang kecil ini temasuk predator yang memangsa serangga hama, sehingga dalam konteks pertanian menguntungkan bagi petani karena turut menjaga dan menekan populasi hama. Serangga ini menyukai cahaya, oleh karena itu ketika malam hari dia akan pindah ke rumah yang terang dan masuk. Ledakan populasi biasanya terjadi diakhir musim hujan dan akan menurun ketika musim kemarau.
Tindakan pertolongan pertama adalah dengan mencuci daerah terkontaminasi serangga dengan air sabun untuk menghilangkan racun pederin yang dikeluarkan oleh serangga, namun apabila sakit terus berlanjut segera pergi ke dokter. Racun pederin tidak menular atau menyebar ke bagian lain (bersifat iritasi kulit lokal) dan tidak akan sampai mematikan seperti diberitakan di media TV bahwa racunnya 12 kali racun ular. Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, misal karena gatal lalu digaruk dengan tangan kotor, sehingga timbul serangan sekunder berupa bakteri atau jamur atau mungkin virus, maka hal inilah yang mengakibatkan dampaknya akan meluas.
Mudah-mudahan masyarakat mempunyai pemahaman yang tepat mengenai Tom Cat ini dan dapat memperlakukan serangga Tom Cat yang bermanfaat ini untuk keperluan usaha tani padinya.
Sumber : penuluhpertanian.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar