Minggu, 10 Juni 2012
Bakteri Corine sp sebagai pengendali penyakit hawar daun bakteri / kresek
Penyakit kresek atau Hawar Daun Bakteri (BLB) termasuk penyakit padi yang perlu diwaspadai. Ciri umum serangan bakteri Xanthomonas kresek adalah dengan indikator bercak daun dan daun mengalami klorosis/menguning. Tetapi ada ciri yang khas, yaitu jika padi yang sedang mengalami serangan diberi pupuk Nitrogen (Urea,ZA), maka serangan penyakit semakin menghebat. Orang Sunda bilang ngeyepes, atau daun seperti luruh, rontok dan akhirnya tanaman menjadi gundul. Harus diwaspadai juga, bakteri ini tahan berada dalam tanah (jika sawah diberakan : tidak ditanami) selama 3 bulan. Jika dilihat dari jauh kadang daun padi terlihat merah.
Penyakit hawar daun bakteri atau penyakit kresek (blast) ini dapat dikendalikan dengan bakteri Corine sp. Bakteri Corine ini berhasil diidentifikasi dan diisolasi sebagai antigen bakteri Xanthomonas Kresek kira-kira 12 atau 13 tahun yang lalu oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Kemudian isolatnya di sebarkan ke seluruh Laboratorium POPT yang ada di Indonesia, kepada kelompok-kelompok tani, dan kepada perorangan yang berminat. Banyak anggota kelompok tani se-Indonesia telah dilatih mengenai bakteri Corine ini oleh BBPOPT Jatisari, salah satu diantaranya adalah penulis sendiri. Sejak tahun 2008 bersama-sama petani, penulis memetik banyak manfaat dalam penyehatan, penyuburan, dan pengamanan padi khususnya dari serangan penyakit kresek.Beberapa manfaat aplikasi bakteri Corine pada padi yang dirasakan oleh petani antara lain Padi terbebas dari serangan penyakit kresek, Tampilan padi lebih sehat dan lebih subur, Jumlah anakan optimal, Pembungaan dan kematangan buah merata dan serempak, Keluar bunga relatif lebih cepat dari biasanya serta Bulir padi lebih sehat dan lebih bernas.Cara Memproduksi Bakteri Corine, sp.Untuk memproduksi bakteri Corine, kita harus punya Isolat bakteri Corine dan peralatan produksinya. Isolat Bakteri Corine, biasanya tersedia dalam bentuk biakan murni dalam media PDA (Potatoes Dextrose Agar). Wadah yang paling umum digunakan adalah tabung reaksi. Tiap tabung reaksi dapat digunakan untuk membuat larutan bakteri Corine sebanyak 5 liter.Peralatan/instalasi produksi untuk memperbanyak bakteri Corine sp antara lain berupa
Penyakit hawar daun bakteri atau penyakit kresek (blast) ini dapat dikendalikan dengan bakteri Corine sp. Bakteri Corine ini berhasil diidentifikasi dan diisolasi sebagai antigen bakteri Xanthomonas Kresek kira-kira 12 atau 13 tahun yang lalu oleh Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Kemudian isolatnya di sebarkan ke seluruh Laboratorium POPT yang ada di Indonesia, kepada kelompok-kelompok tani, dan kepada perorangan yang berminat. Banyak anggota kelompok tani se-Indonesia telah dilatih mengenai bakteri Corine ini oleh BBPOPT Jatisari, salah satu diantaranya adalah penulis sendiri. Sejak tahun 2008 bersama-sama petani, penulis memetik banyak manfaat dalam penyehatan, penyuburan, dan pengamanan padi khususnya dari serangan penyakit kresek.Beberapa manfaat aplikasi bakteri Corine pada padi yang dirasakan oleh petani antara lain Padi terbebas dari serangan penyakit kresek, Tampilan padi lebih sehat dan lebih subur, Jumlah anakan optimal, Pembungaan dan kematangan buah merata dan serempak, Keluar bunga relatif lebih cepat dari biasanya serta Bulir padi lebih sehat dan lebih bernas.Cara Memproduksi Bakteri Corine, sp.Untuk memproduksi bakteri Corine, kita harus punya Isolat bakteri Corine dan peralatan produksinya. Isolat Bakteri Corine, biasanya tersedia dalam bentuk biakan murni dalam media PDA (Potatoes Dextrose Agar). Wadah yang paling umum digunakan adalah tabung reaksi. Tiap tabung reaksi dapat digunakan untuk membuat larutan bakteri Corine sebanyak 5 liter.Peralatan/instalasi produksi untuk memperbanyak bakteri Corine sp antara lain berupa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar